BREAKING NEWS

10/recent/ticker-posts

Right Button

test banner

Spanduk Anti-Provokasi dan SARA Terpajang di Padang Pariaman, Warga Apresiasi Pesan Damai

Pd. Pariaman | Masyarakat yang melintas di Jalan Raya Bandara, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, mendadak dibuat penasaran oleh kemunculan sebuah spanduk berukuran besar yang terpasang di tepi jalan. Spanduk itu bukan sekadar hiasan, melainkan sarat dengan pesan moral: ajakan untuk menolak provokasi dan isu SARA, sekaligus mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dalam bingkai budaya Minangkabau, Senin, 29 September 2025.

Spanduk tersebut bertuliskan: “Beredarnya spanduk yang bertuliskan provokasi dan isu SARA mengancam keamanan kita semua. Mari hidupkan budaya Minang yang santun, rukun, dan damai. Sumbar Bermartabat.”

Meski tidak diketahui siapa yang memasangnya, keberadaan spanduk ini langsung menjadi perhatian warga sekitar maupun pengendara yang melintas. Letaknya yang strategis di jalur menuju bandara membuat pesan itu terbaca jelas oleh banyak mata, seolah menjadi peringatan agar masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang berpotensi memecah belah persaudaraan.

Warga Apresiasi, Serukan Kebersamaan

Salah seorang warga Batang Anai, Irpan, mengaku senang dengan munculnya spanduk tersebut. Menurutnya, pesan yang disampaikan selaras dengan kebutuhan masyarakat saat ini, yakni menjaga situasi tetap kondusif di tengah maraknya penyebaran isu provokatif di ruang publik maupun media sosial.

“Saya mendukung adanya spanduk itu. Kita harus bersama-sama menolak kelompok maupun oknum yang menyebarkan provokasi dan isu SARA. Karena perbuatan itu hanya akan menimbulkan kekacauan di tengah masyarakat. Menjaga kondusifitas adalah tanggung jawab kita semua,” ujar Irpan.

Irpan menambahkan, Sumatera Barat yang dikenal dengan falsafah adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah (ABS-SBK) harusnya menjadi contoh bagaimana nilai-nilai budaya Minangkabau dapat mengikat kebersamaan. Menurutnya, spanduk semacam ini bisa menjadi pengingat bahwa persatuan lebih utama daripada kepentingan kelompok tertentu.

Pesan Relevan di Tengah Tantangan Zaman

Kemunculan spanduk bernuansa damai ini dianggap sangat relevan dengan kondisi sosial saat ini. Di era digital, masyarakat kerap dibanjiri berbagai informasi yang belum tentu benar. Tak jarang, isu provokasi dan SARA dijadikan senjata untuk menciptakan keresahan.

Di sinilah pentingnya masyarakat memiliki sikap bijak, tidak mudah terprovokasi, serta memperkuat rasa persaudaraan. Ajakan untuk “menghidupkan budaya Minang yang santun, rukun, dan damai” yang terpampang di spanduk itu seakan menjadi pesan moral agar masyarakat kembali ke akar budaya yang menjunjung tinggi musyawarah, toleransi, dan persaudaraan.

Harapan Masyarakat: Sumbar Tetap Bermartabat

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari aparat pemerintah maupun pihak terkait mengenai siapa yang memasang spanduk tersebut. Namun, bagi masyarakat, hal itu bukanlah persoalan utama. Yang terpenting adalah pesan yang tersampaikan: menjaga Sumbar agar tetap aman, damai, dan bermartabat.

“Semoga ajakan seperti ini terus digaungkan. Jangan sampai Sumbar yang dikenal religius dan berbudaya ini ternodai oleh pihak-pihak yang ingin memecah belah,” tambah seorang pengendara yang sempat berhenti membaca spanduk tersebut.

Bagi masyarakat Batang Anai, spanduk ini bukan sekadar kain berisi tulisan, melainkan sebuah pengingat akan tanggung jawab bersama. Menolak provokasi, melawan isu SARA, serta menguatkan budaya santun dan rukun adalah kunci menjaga keharmonisan kehidupan bermasyarakat.

TIM

Posting Komentar

0 Komentar